PERGI KE DUFAN
Sebenarnya pergi ke Dufan mungkin sudah terdengar sangat biasa saja, tapi
karena saya pergi ke Dufan dengan teman-teman dekat saya selama SMA jadinya
rasanya tidak biasa dan ini bisa dibilang pergi bersama-sama kami yang terakhir
sebelum kami semua berpisah karena kami semua akan kuliah di tempat yang
berbeda-beda.
Waktu itu setelah Ujian Nasional saya dan teman-teman saya sudah merencanakan untuk berlibur bersama. Awalnya kami akan pergi ke suatu tempat dan menginap disana, namun ada beberapa dari kami yang tidak mendapatkan izin. Akhirnya kami mencari tempat lain dan salah satu teman saya mengusulkan untuk pergi ke Dufan karena saat itu Dufan sedang mengadakan promo untuk paket 15 orang, kebetulan saya dan teman-teman saya yang akan berlibur bersama ada 15 orang. Jadilah kami putuskan untuk pergi ke Dufan daripada tidak pergi samasekali.
Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 7 pagi bersama teman saya ke halte busway dekat rumah, kami semua janjian untuk bertemu di halte Kp. Melayu karena arah rumah kami yang berbeda-beda. Sampai di halte Kp. Melayu, saya bertemu dengan beberapa teman saya dan kami duduk menunggu teman kami yang belum datang. Sekitar kurang lebih satu jam kami menunggu akhirnya semua nya sudah kumpul dan kami semua langsung berangkat. Selama di dalam busway kami semua ngobrol dan bercanda seperti biasanya sampai kami tiba di tempat tujuan. Sekitar pukul 12 siang kamipun sampai di Dufan. Walaupun kami sudah datang lebih awal ternyata sampai disana sudah ramai dan lumayan panjang antrian untuk masuknya.
Saat kami sudah di dalam Dufan hal pertama yang kami lakukan adalah berfoto bersama, ya seperti anak muda lainnya yang jika melihat tempat yang bagus untuk berfoto kami akan berfoto hahaha. Dan wahana pertama yang kami naiki adalah Hysteria, saya belum pernah naik hysteria selama saya pergi ke Dufan jadi mungkin akan menyenangkan jika saya mencobanya bersama teman-teman. Setelah lumayan lama mengantri akhirnya tiba giliran saya dan teman-teman saya untuk naik ke wahana tersebut.
Awalnya saya biasa saja karena saya kira tidak akan menyeramkan. Mula-mula wahana itu naik ke atas secara perlahan dan saya masih biasa saja tertawa melihat teman saya yang lainnya yang tidak mau ikut mencoba naik. Tapi setelah sampai di tengah tiang, wahana itu pun mengangkat saya dengan sangat cepat dan reflex saya langsung berteriak dengan histeris “AAAAAAAA!!!” saya dan teman-teman saya berteriak semua. Selama diatas saya memejamkan mata karena takut untuk melihat kebawah, saya berada cukup tinggi dan selama beberapa menit wahana tersebut membawa saya naik turun dengan cepat tanpa jeda. Akhirnya wahana itupun berhenti, saat ingin turun dari kursi kaki saya gemetar dan lemas. Yang ada dipikiran saya saat keluar dari wahana tersebut adalah saya tidak akan pernah mau naik wahana hysteria lagi. Karena saya takut saat berada diketinggian tertentu untuk waktu yang cukup lama.
Wahana kedua yang kami naiki adalah ontang-anting, saya duduk di barisan kedua dari depan. Setelah naik ontang-anting, kami naik kora-kora, naik alap-alap dan beberapa dari teman saya naik tornado tetapi saya tidak ikut. Lalu setelah lumayan lelah kamipun beristirahat sekaligus makan siang, saya dan teman-teman saya membawa bekal masing-masing. Setelah selesai makan kami sholat dan melanjutkan menaiki wahana lainnya hingga malam hari. Sebelum pulang kami naik komidi putar, dan sebenarnya lebih banyak anak-anak kecil yang naik wahana tersebut namun kami tetap naik. Setelah seharian bermain dan juga hari sudah malam, kamipun pulang kerumah. Kami semua berpisah setelah turun dari busway.
Walaupun hanya satu hari, tapi pergi ke Dufan bersama mereka adalah pengalaman yang sangat berkesan untuk saya. Karena sekarang saya sudah tidak bersama-sama dengan mereka lagi, untuk bertemu juga sangat sulit karena perbedaan kesibukan masing-masing.
Waktu itu setelah Ujian Nasional saya dan teman-teman saya sudah merencanakan untuk berlibur bersama. Awalnya kami akan pergi ke suatu tempat dan menginap disana, namun ada beberapa dari kami yang tidak mendapatkan izin. Akhirnya kami mencari tempat lain dan salah satu teman saya mengusulkan untuk pergi ke Dufan karena saat itu Dufan sedang mengadakan promo untuk paket 15 orang, kebetulan saya dan teman-teman saya yang akan berlibur bersama ada 15 orang. Jadilah kami putuskan untuk pergi ke Dufan daripada tidak pergi samasekali.
Saya berangkat dari rumah sekitar pukul 7 pagi bersama teman saya ke halte busway dekat rumah, kami semua janjian untuk bertemu di halte Kp. Melayu karena arah rumah kami yang berbeda-beda. Sampai di halte Kp. Melayu, saya bertemu dengan beberapa teman saya dan kami duduk menunggu teman kami yang belum datang. Sekitar kurang lebih satu jam kami menunggu akhirnya semua nya sudah kumpul dan kami semua langsung berangkat. Selama di dalam busway kami semua ngobrol dan bercanda seperti biasanya sampai kami tiba di tempat tujuan. Sekitar pukul 12 siang kamipun sampai di Dufan. Walaupun kami sudah datang lebih awal ternyata sampai disana sudah ramai dan lumayan panjang antrian untuk masuknya.
Saat kami sudah di dalam Dufan hal pertama yang kami lakukan adalah berfoto bersama, ya seperti anak muda lainnya yang jika melihat tempat yang bagus untuk berfoto kami akan berfoto hahaha. Dan wahana pertama yang kami naiki adalah Hysteria, saya belum pernah naik hysteria selama saya pergi ke Dufan jadi mungkin akan menyenangkan jika saya mencobanya bersama teman-teman. Setelah lumayan lama mengantri akhirnya tiba giliran saya dan teman-teman saya untuk naik ke wahana tersebut.
Awalnya saya biasa saja karena saya kira tidak akan menyeramkan. Mula-mula wahana itu naik ke atas secara perlahan dan saya masih biasa saja tertawa melihat teman saya yang lainnya yang tidak mau ikut mencoba naik. Tapi setelah sampai di tengah tiang, wahana itu pun mengangkat saya dengan sangat cepat dan reflex saya langsung berteriak dengan histeris “AAAAAAAA!!!” saya dan teman-teman saya berteriak semua. Selama diatas saya memejamkan mata karena takut untuk melihat kebawah, saya berada cukup tinggi dan selama beberapa menit wahana tersebut membawa saya naik turun dengan cepat tanpa jeda. Akhirnya wahana itupun berhenti, saat ingin turun dari kursi kaki saya gemetar dan lemas. Yang ada dipikiran saya saat keluar dari wahana tersebut adalah saya tidak akan pernah mau naik wahana hysteria lagi. Karena saya takut saat berada diketinggian tertentu untuk waktu yang cukup lama.
Wahana kedua yang kami naiki adalah ontang-anting, saya duduk di barisan kedua dari depan. Setelah naik ontang-anting, kami naik kora-kora, naik alap-alap dan beberapa dari teman saya naik tornado tetapi saya tidak ikut. Lalu setelah lumayan lelah kamipun beristirahat sekaligus makan siang, saya dan teman-teman saya membawa bekal masing-masing. Setelah selesai makan kami sholat dan melanjutkan menaiki wahana lainnya hingga malam hari. Sebelum pulang kami naik komidi putar, dan sebenarnya lebih banyak anak-anak kecil yang naik wahana tersebut namun kami tetap naik. Setelah seharian bermain dan juga hari sudah malam, kamipun pulang kerumah. Kami semua berpisah setelah turun dari busway.
Walaupun hanya satu hari, tapi pergi ke Dufan bersama mereka adalah pengalaman yang sangat berkesan untuk saya. Karena sekarang saya sudah tidak bersama-sama dengan mereka lagi, untuk bertemu juga sangat sulit karena perbedaan kesibukan masing-masing.
Komentar
Posting Komentar