Tugas Individu - Implementasi Kegunaan Algoritma DES, RSA, dan PGP Di Bidang Keamanan Data/Jaringan/Sistem Operasi

TUGAS INDIVIDU
SISTEM KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI




DISUSUN OLEH:

PUTERI ELLIZA AZHARI (15115417)




JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018





  1. Definisi DES (Data Encryption Standard)
DES adalah algoritma cipher blok yang populer karena dijadikan standard algoritma enkripsi kunci-simetri, meskipun saat ini standard tersebut telah digantikan dengan algoritma yang baru, AES, karena DES sudah dianggap tidak aman lagi. Sebenarnya DES adalah nama standard enkripsi simetri, nama algoritma enkripsinya sendiri adalah DEA (Data Encryption Algorithm), namun nama DES lebih populer daripada DEA. Algoritma DES dikembangkan di IBM dibawah kepemimpinan W.L. Tuchman pada tahun 1972. Algoritma ini didasarkan pada algoritma Lucifer yang dibuat oleh Horst Feistel. Algoritma ini telah disetujui oleh National Bureau of Standard (NBS) setelah penilaian kekuatannya oleh National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.
DES termasuk ke dalam sistem kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64 bit. DES mengenkripsikan 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan 56 bit kunci internal (internal key) atau upa-kunci (subkey). Kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal (external key) yang panjangnya 64 bit.
Secara umum, algoritma DES terbagi menjadi 3 kelompok di mana kelompok yang satu dengan yang lain saling berinteraksi dan terkait antara satu dengan yang lain. Kelompok-kelompok tersebut adalah : Pemrosesan kunci, enkripsi data 64 bit, dan dekripsi data 64 bit. Algoritma DES dirancang untuk menulis dan membaca berita blok data yang terdiri dari 64 bit di bawah kontrol kunci 64 bit. Dalam pembacaan berita harus dikerjakan dengan menggunakan kunci yang sama dengan waktu menulis berita, dengan penjadualan alamat kunci bit yang diubah sehingga proses membaca adalah kebalikan dari proses menulis.
  • Implementasi Algoritma DES

Implementasi DES adalah berupa suatu aplikasi perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman Java yang bertujuan untuk melakukan enkripsi serta dekripsi suatu informasi berbentuk file maupun teks sederhana. Langkah pertama, data berupa teks diketikkan di tempat input teks, setelah itu klik tombol Enkrip. Selanjutnya muncul tampilan untuk memasukkan password enkripsi. Data teks yang telah dienkripsi menghasilkan karakter-karakter acak yang tidak dapat dibaca/dimengerti. Selanjutnya, akan dilakukan proses pengembalian/dekripsi agar karakter-karakter acak tersebut kembali seperti semula. Setelah klik tombol dekripsi, lalu memasukkan password yang sama saat melakukan enkripsi maka data teks kembali seperti bentuk aslinya dan dapat dibaca. Cara selanjutnya dengan melakukan enkripsi-dekripsi data berbentuk file. Melakukan pencarian lokasi file yang hendak dienkripsi. Setelah file ditemukan, maka masukkan password. Lalu tekan tombol enkrip. Sama seperti proses enkripsi-dekripsi teks, pada proses enkripsi-dekripsi File pun diminta untuk memasukkan password. Pada saat melakukan dekripsi suatu file, lokasi (path) file yang telah dienkripsi harus diketahui oleh aplikasi. Setelah itu akan diminta untuk memasukkan password yang sama ketika melakukan enkripsi. Data file yang telah didekripsi akan kembali seperti aslinya.

       Dengan adanya implementasi yang dikembangkan DES berupa aplikasi kriptografi, maka data-data penting dapat diamankan (dienkripsi) ketika hendak dikirim melalui media internet. Selain itu proses enkripsi dan dekripsi file maupun teks, pada prinsipnya memiliki mekanisme proses yang sama. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan enkripsi maupun dekripsi file/teks sederhana pun adalah relatif sama.


2. Definisi RSA


Untuk mengamankan data, salah satu cara dapat diterapkan suatu algoritma kriptografi untuk melakukan enkripsi. Dengan enkripsi data tidak dapat terbaca karena teks asli atau plaintext telah diubah ke teks yang tak terbaca atau disebut chipertext. Ada banyak algoritma kriptografi yang dapat digunakan, berdasarkan sifat kuncinya dibagi menjadi dua yaitu simetris yang hanya memakai satu kunci rahasia dan asimetris (public key algorithm) yang memakai
sepasang kunci publik dan kunci rahasia.

Pada penelitian ini algoritma kriptografi yang akan digunakan adalah algoritma kriptografi asimetris RSA yang ditemukan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman pada tahun 1978 dan RSA merupakan singkatan inisial dari nama mereka bertiga.
RSA digunakan karena merupakan algoritma kriptografi asimetris yang paling sering digunakan pada saat ini dikarenakan kehandalannya. Panjang kunci dalam bit dapat diatur, dengan semakin panjang bit maka semakin sukar untuk dipecahkan karena sulitnya memfaktorkan dua bilangan yang sangat besar tersebut, tetapi juga semakin lama pada proses dekripsinya.



Algoritma RSA dibuat oleh 3 orang peneliti dari MIT (Massachussets Institute of Technology) pada tahun 1976, yaitu: Ron (R)ivest, Adi (S)hamir, dan Leonard (A)dleman. Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor prima. Pemfaktoran dilakukan untuk memperoleh kunci pribadi. Selama pemfaktoran bilangan besar menjadi faktor-faktor prima belum ditemukan algoritma yang mangkus, maka selama itu pula keamanan algoritma RSA tetap terjamin.

  • Implementasi Algoritma RSA

Pada proses pengiriman data (pesan) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu kerahasiaan, integritas data, autentikasi dan non repudiasi. Maka dari itu dibutuhkan sebuah proses penyandian atau pengkodean pesan sebelum dilakukan suatu proses pengiriman. Sehingga pesan yang dikirim terjaga informasi nya dari orang yang tidak berhak mengakses, serta menjaga integritas pesan tersebut.

Ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pengamanan data dikenal dengan istilah Kriptografi, sedangkan langkah-langkah dalam kriptografi disebut algoritma kriptografi. Contoh algoritma kriptografi yang dapat dihandalkan adalah RSA, dimana RSA merupakan proses penyandian kunci asimetrik (asymmetric key). Proses perumusan RSA didasarkan pada Teorema Euler, sedemikian sehingga menghasilkan kunci umum dan kunci pribadi yang saling berkaitan. Sehingga meskipun proses enkripsi dan dekripsi menggunakan dua kunci yang berbeda hasilnya akan tetap benar. Kunci umum dan kunci pribadi yang digunakan adalah suatu bilangan prima, dan disarankan bilangan prima yang besar. Hal ini digunakan untuk pencegahan usaha pemecahan teks rahasia, karena semakin besar bilangan prima yang digunakan sebagai kunci maka semakin sulit mencari bilangan besar sebagai faktornya. 

               
Contoh implementasi RSA adalah sebuah sistem purwarupa mail server dengan kliennya. Mail client dapat melakukan metode enkripsi - dekripsi menggunakan algoritma RSA pada isi pesan bertipe plaintext. Langkah yang dilakukan adalah pertama, mengunduh email dari Google server kemudian mengenkripsi pesan tersebut. Kedua, pesan yang telah dienkripsi selanjutnya akan didekripsi untuk membuktikan pesan tersebut masih sama dengan pesan asli sebelum dienkripsi dengan menggunakan kunci yang sama.

Program aplikasi enkripsi dan dekripsi email ini dibuat untuk menerapkan ilmu pelajaran kriptografi, yaitu sebuah seni dan bidang keilmuan dalam penyandian informasi atau pesan dengan tujuan menjaga keamanannya. Perangkat lunak ini hanya mengamankan isi pesan masuk email bukan mengamankan jalur transfer email. Dalam aplikasi ini telah dibuktikan bahwa pesan dapat dienkripsi dengan menggunakan kunci sehingga pesan yang pada awalnya adalah pesan asli diubah menjadi pesan rahasia. Kemudian, untuk mengembalikan pesan tersebut menjadi pesan asli lagi harus menggunakan kunci yang sama pada saat enkripsi tadi. Proses tersebut dinamakan proses dekripsi. Saat mendekripsi pesan yang telah dienkripsi harus memasukkan password terlebih dahulu, apabila masukan password salah pesan tidak akan didekripsi. Untuk proses enkripsi maupun dekripsi pesan dengan memasukan bit yang berbeda akan menghasilkan ciphertext yang berbeda pula, bahkan untuk jumlah bit yang sama bisa menghasilkan ciphertext yang berbeda. Hal ini dikarenakan nilai pembangkit kunci yaitu P dan Q berbeda apa bila masukan bitnya juga berbeda. Jadi terdapat pengamanan ganda untuk membuka pesan tersandi. Pesan kesalahan akan ditampilkan apabila terjadi kesalahan saat memasukkan suatu nilai yang salah saat enkripsi atau dekripsi pesan. Saat enkripsi masukan bit bernai kosong dan saat dekripsi masukan password salah.

3. Definisi PGP

PGP (Pretty Good Privacy) adalah Suatu metode program enkripsi informasi yang memiliki tingkat keamanan cukup tinggi bersifat rahasia dengan menggunakan “Private-Public Key” sebagai dasar autentifikasinya sehingga jangan sampai dengan mudah diketahui oleh orang lain yang tidak berhak. PGP dikembangkan oleh Phill Zimmermann pada akhir tahun1980. Program yang dibuat oleh Phill Zimmerann memiliki 2 versi yaitu “USA Version “ dan “International Version”. PGP versi USA hanya dapat digunakan di wilayah USA dan oleh warganegara USA saja. PGP versi USA ini menggunakan algoritma RSA (yang telah menjadi hak paten) dalam enkripsinya. Sedangkan versi internasional menggunakan algoritma MPILIB yang diciptakan khusus oleh Phill Zimmermann sendiri. PGP Versi internasional bisa digunakan oleh seluruh dunia.

  • Implementasi Algoritma PGP

Ada banyak cara untuk berkomunikasi antara satu orang dengan orang lain. Salah satunya ialah menggunakan layanan pesan elektronik atau yang lebih dikenal dengan SMS(Short Message Service). Kirim terima pesan lewat SMS layaknya pengiriman surat via pos dimana surat yang dikirim tidak terjamin kerahasiaannya dan setiap orang dapat melakukan serangan untuk mengetahui isi pesan yang dikirim. Pretty Good Privacy(PGP) menggunakan protokol yang mengimplementasikan sistem kriptografi hybrid yang merupakan pecampuran algoritma simetrik dan asimetrik dengan beberapa pilihan algoritma.

Penggunaan media SMS merupakan salah satu cara untuk melakukan proses kirim terima pesan antar user. Adanya ketidakamanan pada setiap pengiriman pesan dapat diatasi dengan menambahkan algoritma enkripsi dan dekripsi didalamnya. Pemilihan algoritma,dan manajemen kunci yang baik akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keamanan dari isi pesan yang dikirim. Penggunaan protokol PGP akan sangat membantu dalam manajemen kunci dimana isi pesan akan tetap aman dengan menggunakan kunci yang selalu berganti tanpa harus adanya konfirmasi kepada user tujuan dalam hal pergantiaannya dikarenakan kunci yang digunakan tersebut dikirim dengan terlebih dahulu dienkripsi dengan menggunakan kunci publik user tujuan. User juga akan merasa seperti mengirim SMS seperti biasa tidak harus memasukan input kunci karena kunci sesi yang digunakan untuk mengenkripsi pesan akan dibangkitkan secara otomatis didalam protokol itu sendiri. Hal serupa juga terjadi di pihak user tujuan karena kunci sesi yang dienkripsi menggunakan public key-nya akan didekripsi secara otomatis di dalam protokol yang kemudian akan digunakan untuk mendekripsi pesan pada algoritma AES secara otomatis pula, sehingga kedua belah pihak tidak perlu memasukkan kunci apapun secara manual pada proses enkripsi dan dekripsi pesan yang menggunakan AES 128 bit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGEMBANGAN ORGANISASI DENGAN ICT

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2 (Pertemuan 4)

PENYEBAB UMUM DALAM KEGAGALAN SISTEM INFORMASI YANG TERDIRI DALAM E-GOVERNMENT